Icon
Icon
Icon
Icon
Icon
Icon

TERAPI MUSIK SALAH SATU ALTERNATIF PENYEMBUHAN "STROKE"

16.18
0 komentat


Musik sebagai bagian dari peradaban manusia mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi ini. Musik sudah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia yang mampu membuat seseorang terhibur, terlena, atau mengenang kembali. Musik juga bisa menjadi terapi. Terapi musik ialah penggunaan bunyi dan musik dalam memunculkan hubungan antara individu dan terapis untuk mendukung dan menguatkan secara fisik, mental, sosial, dan emosi. Penggunaan bunyi dan musik dapat berbagai cara, misalnya bermain musik bersama dengan improvisasi bebas. Musik yang dipakai sebagai terapi lebih dari sekadar musik yang enak didengar. Musik adalah medium untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Demikian menurut Dena Register, ahli terapi musik dari University of Kansas, AS.

Setiap orang pasti ingin terhindar dari stroke. Stroke akan meninggalkan berbagai gangguan yang tidak menyenangkan seperti kesulitan bergerak baik pada sebagian atau seluruh tubuh serta berbagai gangguan lainnya. Stroke terjadi ketika darah berhenti mengalir ke area tertentu di otak. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan sel dan disfungsi sel. Dampak stres bisa beragam antara satu orang dengan yang lainnya tergantung dari tingkat keparahan dan area otak yang mengalami kerusakan sel.

Gangguan neurologi yang umum dialami setelah stroke berupa kondisi yang lemah dan kehilangan kemampuan bergerak, kehilangan koordinasi dan keseimbangan, kehilangan kemampuan sensori dan kesulitan bicara atau menelan. Gejala yang lain bisa meliputi rasa sakit, hilang ingatan dan kebingungan, sensitif berlebihan, cemas dan depresi. Salah satu terapi yang bisa digunakan untuk membantu pemulihan adalah dengan menggunakan terapi musik.

Penderita stroke yang rajin mendengarkan musik setiap hari, menurut hasil riset itu, ternyata mengalami peningkatan pada ingatan verbalnya dan memiliki mood yang lebih baik ketimbang penderita yang tidak menikmati musik. mendengarkan musik pada tahap awal pasca stroke dapat meningkatkan pemulihan daya kognitif dan mencegah munculnya perasaan negatif.

Riset dengan melibatkan 60 orang sukarelawan yang baru saja mengalami stroke pada pembuluh darah tengah di belahan kanan dan kiri otak. Para sukarelawan itu kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta mendengarkan musik favorit atau buku audio (audiobook) mereka setiap hari, sementara kelompok yang lain tidak mendengarkan musik apapun. Tiga bulan pasca serangan stroke, kelompok pendengar musik dan buku audio menunjukkan peningkatan pada ingatan verbal mereka, masing-masing 60 persen dan 18 persen lebih baik ketimbang kelompok lainnya. Kemampuan dalam memfokuskan perhatian juga meningkat 17 persen pada mereka yang mendengarkan musik, ungkap Teppo Sarkamo, ahli psikologi pada Unit Riset Otak Kognitif Universitas Helsinki yang mengepalai riset tersebut. Musik ditengarai dapat mengaktifkan mekanisme pada otak yang memperbaiki dan memperbarui jaringan syaraf pasca serangan stroke.

Baik secara medis maupun ilmiah, terapi musik telah terbukti efektif membantu proses rehabilitasi setelah mengalami strooke. Terapi ini khususnya bisa membantu :

· Pergerakan dan kontrol otot.

· Berbicara dan komunikasi.

· Kognitif.

· Mood dan motivasi.

Gerakan dan kontrol otot

Ketukan yang teratur, pola yang berirama, dan penentuan waktu musikal yang tepat bisa meningkatkan kemampuan bergerak dan kontrol terhadap otot. Aktivitasnya bisa meliputi:

· Memainkan drum bisa meningkatkan pergerakan di daerah lengan.

· Latihan bergerak dengan mengikuti ketukan musik.

· Sesuaikan musik yang cocok dengan ritme berjalan alami Anda.

Bicara dan komunikasi

Terapis musik menggunakan ritme, melodi dan nyanyian untuk memperbaiki kemampuan komunikasi setelah stroke. Aktivitasnya bisa meliputi:

· Latihan otot mulut.

· Mengambil satu frase dan menyesuaikannya dengan musik, pertama kata-kata tersebut dinyanyikan, kemudian diucapkan.

· Mengucapkan kata dengan bunyi akhir yang sama, mengucapkan kata berulang-ulang, atau mengucapkan kata dengan cepat.

Kognitif

Semua struktur musik dan musikal digunakan untuk menguatkan aspek-aspek kognitif termasuk atensi, ingatan, kemampuan mengorganisasi, memecahkan masalah. Aktivitasnya bisa meliputi :

· Menciptakan lirik lagu yang mengandung informasi penting.

· Melakukan penampilan dalam sebuah band.

· Melakukan game pengulangan ritme.

Mood, motivasi dan mengatasai rasa sakit

Kualitas emosional dan estetik musik digunakan untuk meningkatkan mood, motivasi, dan membantu mengatasi rasa sakit. Aktivitasnya meliputi:

· Menulis lagu.

· Merekam.

· Improvisasi.

· Manggung.

· Mendengarkan musik.

Memainkan sebuah instrumen memerlukan banyak aspek dari otak dan tubuh, hal ini juga bisa menjadi hal yang menyenangkan. Terapi ini tidak hanya bisa dilakukan di tempat terapis, tetapi juga bisa dilakukan di rumah dengan bantuan anggota keluarga. Bagaimana pun, dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam membantu pemulihan.

Musik boleh jadi dalam beberapa hal bisa menggerakkan lebih banyak lagi mekanisme umum yang memperbaiki dan memperbaharui jaringan syaraf otak pasca serangan stroke. Musik klasik juga sangat cocok dalam penyembuhan stroke. Hal ini disebabkan musik klasik memberikan alunan nada yang menenangkan dan mempengaruhi syaraf-syaraf motoriknya bekerja secara perlahan. Namun mendengaarkan musik yanhg menjadi kesenangan penderita stroke juga di anjurkan, karena dengan mengdengarkan musik yang mereka senangi, maka akan memicu kerja syaraf yang terganggu.

If You Enjoyed This Post Please Take a Second To Share It.

You Might Also Like

Stay Connected With Free Updates

Subscribe via Email

0 komentat: